Postingan ini adalah lanjutan dari postingan Motor Gw #2. Ceritanya gw mengalami musibah yang tak terduga, yaitu kehilangan motor atau dicuri. Mungkin kisah tentang hilangnya motor gw (Rocky) akan gw buat dalam postingan sendiri.
Hilangnya Rocky seolah-olah setengah jiwa gw pun juga menghilang. Sulit rasanya menerima hal yang sangat pahit seperti 'kehilangan'. Walaupun yang menghilang itu bukanlah makhluk hidup, namun hanya benda mati.
Setelah Rocky hilang, gw jarang banget pergi kemana-mana lagi, kecuali hanya beberapa hari aja, karna saat itu gw sedang ada riset yang harus segera diselesaikan. Sebagai alat transportasi gw saat itu, digantikan dengan motor vario putih yang sebelumnya digunakan sebagai kendaraan operasional pegawai ortu gw di kantor.
'Hasrat bermotor' gw benar-benar sudah hilang entah kemana, bahkan masih terasa sampai detik ini. Singkat cerita, gw berusaha untuk melupakan Rocky dan menggantikannya dengan motor yang lain. Setelah lama memikirkannya, akhirnya gw memutuskan untuk memiliki motor tua. Pertimbangannya adalah agar ortu gw tidak mengeluarkan biaya yang lebih besar jika membeli motor yang baru, selain itu gw pikir motor tua juga memiliki kelebihannya sendiri daripada motor-motor tahun pertengahan.
Setelah menetapkan pilihan untuk memilih motor tua, barulah gw mulai mencari-cari informasi dari teman-teman lain. Pada akhirnya gw menemukan motor tua berusia 33 tahun atau motor tahun 1980, yaitu KZ-200 atau lebih dikenal dengan nama Kawazaki Binter Merzy. Memang gw sengaja mencari motor tua bukan untuk kendaraan sehari-hari. Tapi gw sengaja mencari motor tua yang bebas dimodifikasi, karna dari dulu gw punya keinginan memiliki motor yang benar-benar bebas di modifikasi tanpa memikirkan efektifitas atau efisiensi pemakaian sehari-harinya.
Nama yang gw berikan untuk tunggangan gw kali ini sangat simple dan sederhana. berbeda dengan sebelum-sebelumnya yang memiliki filosofi atau makna tersendiri. Namanya adalah 'Mercy', hanya merubah sedikit dan memperhalus dari nama aslinya 'Merzy'. Ini dia penampakannya :
Dari depan |
Mercy with Me |
0 comments:
Post a Comment